Gudang Narasi

Gudang Narasi Indonesia

Jaga Kepercayaan Publik, BNI Perkuat Sistem Antikorupsi pada Hakordia 2025

Jaga Kepercayaan Publik, BNI Perkuat Sistem Antikorupsi pada Hakordia 2025

GUDANG NARASI – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kembali menegaskan komitmen kuatnya dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dan budaya antikorupsi. Penegasan ini disampaikan pada acara puncak peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bangsal Utama Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Rabu (10/12/2025).

Acara Hakordia 2025 yang dipusatkan di Kota Pelajar ini mengusung tema sentral “Satukan Aksi, Basmi Korupsi,” menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari sektor publik, swasta, hingga masyarakat, dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Kehadiran BNI di forum bergengsi ini menjadi representasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang konsisten mendukung agenda nasional pemberantasan korupsi.

Integritas sebagai Landasan Utama

Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan, dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa momentum Hakordia memiliki makna yang sangat strategis. Ini bukan hanya sekadar peringatan seremonial, tetapi merupakan upaya kolektif untuk menyatukan pandangan bahwa korupsi adalah musuh bersama yang harus dihadapi demi mewujudkan bangsa yang maju, adil, dan berintegritas.

“Integritas adalah landasan utama bagi BNI. Di industri perbankan, kepercayaan publik adalah aset terbesar yang tak ternilai harganya. Komitmen kami dalam menjaga integritas adalah fondasi untuk memastikan kepercayaan tersebut tetap terjaga dan terpelihara,” ujar Putrama.

Ia juga memberikan seruan tegas kepada seluruh Insan BNI di manapun berada untuk terus mengedepankan prinsip kejujuran, transparansi, dan profesionalitas.

“Mari kita jaga diri, ingatkan rekan kerja, dan menjaga nama baik BNI dengan selalu mengedepankan integritas dalam bekerja. Salam Integritas!” tegasnya.

Seruan ini mencerminkan upaya BNI dalam membangun budaya pengendalian diri yang kuat dan kolektif di seluruh lini organisasi.

Penguatan Sistem Pengawasan Internal dan Edukasi

Komitmen antikorupsi BNI tidak hanya berhenti pada pernyataan. Perseroan secara berkelanjutan memperkuat langkah-langkah implementatif untuk memastikan budaya antikorupsi berjalan efektif di seluruh operasional. Hal ini diwujudkan melalui penguatan sistem dan kebijakan internal yang dirancang untuk meminimalkan risiko penyalahgunaan wewenang dan praktik kecurangan (fraud).

Langkah-langkah konkret yang diperkuat BNI meliputi:

  • Kebijakan Anti-Gratifikasi dan Anti-Fraud: Implementasi kebijakan yang ketat untuk mencegah penerimaan gratifikasi dan berbagai bentuk kecurangan finansial yang dapat merugikan perusahaan dan negara.
  • Whistleblowing System (WBS): Penguatan WBS yang efektif, aman, dan tepercaya untuk mendorong pegawai dan pihak terkait berani melaporkan dugaan pelanggaran atau tindak pidana korupsi secara rahasia tanpa takut adanya intimidasi atau pembalasan.
  • Prinsip Segregation of Duties: Penerapan yang lebih ketat atas prinsip pemisahan fungsi dan tugas (segregation of duties) di setiap unit kerja untuk menghilangkan peluang konflik kepentingan dan penyalahgunaan jabatan.

Selain penguatan sistem, BNI juga mengintensifkan edukasi dan literasi antikorupsi bagi seluruh pegawai. Program edukasi ini mencakup penyelarasan materi kampanye dari KPK, peningkatan literasi mengenai pengendalian internal, serta pembangunan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai inti BUMN, yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai pedoman perilaku sehari-hari.

Pengakuan Eksternal: The Most Trusted Company

Konsistensi BNI dalam menerapkan GCG dan integritas ini mendapatkan pengakuan dari pihak eksternal. Bertepatan dengan momentum Hakordia 2025, BNI berhasil meraih predikat “The Most Trusted Company” dalam ajang Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award 2025 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA bersama Indonesia Independent Cipta Governansi (IICG).

Penghargaan ini mengukuhkan posisi BNI sebagai salah satu bank dengan penerapan tata kelola terbaik di Indonesia, masuk dalam Kategori Perusahaan Sangat Tepercaya. Predikat ini menjadi bukti nyata bahwa langkah-langkah transformasi dan penguatan tata kelola yang dijalankan perseroan telah mendapatkan pengakuan positif dan sejalan dengan tuntutan industri perbankan yang bersih, transparan, dan berkelanjutan.

Direktur Human Capital & Compliance BNI, Munadi Herlambang, yang menerima penghargaan tersebut, menyatakan bahwa prestasi ini merupakan motivasi untuk terus meningkatkan standar GCG ke depan.

“Konsistensi dalam menjalankan prinsip GCG adalah fondasi utama dalam upaya pencegahan korupsi. Pencapaian ini menegaskan bahwa BNI fokus pada pertumbuhan bisnis yang sehat, sejalan dengan integritas organisasi,” katanya.

Kolaborasi dan Dampak Lebih Luas

Partisipasi aktif BNI pada puncak Hakordia 2025 di Yogyakarta ini menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya KPK dalam mendorong praktik bisnis yang bersih. BNI memandang pemberantasan korupsi bukan hanya tanggung jawab lembaga penegak hukum, tetapi juga tanggung jawab korporasi sebagai bagian integral dari ekosistem perekonomian nasional.

Melalui sinergi dengan KPK dan upaya internal yang berkelanjutan, BNI bertekad menjadi pionir dalam mewujudkan ekosistem perbankan yang bebas dari korupsi. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan daya saing global, stabilitas sistem keuangan, dan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkeadilan dan berkelanjutan, selaras dengan visi BNI menjadi bank nasional unggul yang berdaya saing global.