Gudang Narasi

Gudang Narasi Indonesia

MAPEC: Kambing PE Kaligesing Jadi Bisnis Menggiurkan

MAPEC Kambing PE Kaligesing Jadi Bisnis Menggiurkan

GUDANG NARASI – Di tengah pandangan umum bahwa beternak kambing hanyalah aktivitas tradisional dan sederhana, MAPEC (Masyarakat Peternak Etawa dan Kaligesing) semakin memperlihatkan bahwa memelihara kambing Peranakan Etawa (PE) Kaligesing telah bertransformasi menjadi bisnis yang sangat menggiurkan. Melalui berbagai inisiatif dan kontes nasional, MAPEC menegaskan bahwa potensi ekonomi dari kambing PE Kaligesing jauh melampaui sekadar usaha ternak rumahan.

Potensi & Nilai Ekonomi Kambing PE Kaligesing

Kambing PE Kaligesing memang dikenal dengan karakteristik fisik yang khas: tubuh tinggi dan tegap, daun telinga panjang, serta warna bulu yang menarik. Karakter ini tidak hanya menjadikannya primadona di kontes ternak, tetapi juga menyerap permintaan pasar yang tinggi. Pada Kontes Nasional Kambing PE Kaligesing Piala Bupati Cup 2025 di Jombang, lebih dari 100 peserta dari seluruh Indonesia turut ambil bagian, menandakan betapa besar daya tarik peternakan ini.

Acara kontes semacam ini bukan sekadar unjuk gigi MAPEC dan pemangku kepentingan lokal melihatnya sebagai upaya strategis untuk menjaga kelestarian genetik sekaligus meningkatkan daya saing peternak.

Multifungsi: Bisnis Susu, Daging, dan Bibit

Salah satu faktor utama mengapa peternakan kambing Kaligesing menjadi bisnis menjanjikan adalah sifat multifungsinya. Kambing ini bisa dimanfaatkan untuk susu perah, daging, dan juga bibit (anakan kambing). Dalam prosiding agribisnis peternakan, manajemen pemeliharaan kambing Kaligesing dikatakan penting karena penggunaan multi-purpose: sebagai penghasil susu, ternak “klangenan” (kontes), bahkan sebagian untuk daging.

Menurut data investasi peternakan, dengan pemeliharaan yang tepat termasuk pemberian pakan bergizi dan manajemen kandang seekor induk kambing Kaligesing bisa memproduksi susu hingga 1,5–2 liter per hari, dan masa produksinya bisa berlangsung 6–7 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa sisi perah dari kambing PE Kaligesing memiliki potensi pendapatan yang nyata dan signifikan.

Agrowisata hingga Pengembangan Komunitas

Tak hanya sebagai objek peternakan, MAPEC juga mendorong pengembangan agrowisata kambing Kaligesing. Sebuah studi di Desa Pandanrejo, Kaligesing, menemukan bahwa masyarakat lokal merasakan dampak positif dari agrowisata kambing ini: peningkatan pendapatan, penciptaan lapangan kerja, dan peluang usaha baru.

Agrowisata seperti ini menjembatani dunia peternak dan masyarakat umum, menjadikan peternakan bukan sekadar tempat menghasilkan hewan, tetapi juga destinasi wisata edukatif dan ekonomi lokal yang tumbuh.

Kontes: Ajang Prestise dan Nilai Tambah Ekonomi

Kontes kambing PE Kaligesing menjadi salah satu tulang punggung strategi MAPEC dalam mengangkat nilai bisnis kambing ini. Misalnya, di Kontes Bantul Spektakuler, ratusan kambing Kaligesing beradu kualitas berdasarkan atribut fisik seperti kepala, bulu, posisi kaki, testis, dan ambing.

Menurut salah satu peternak, perawatan untuk persiapan kontes tidak main-main: mandi rutin, pakai sampo khusus, konsumsi pakan bergizi tinggi seperti susu atau kulit kedelai, hingga pengeringan bulu sebelum kontes. Peringkat di kontes jelas berpengaruh pada harga jual: kambing yang menang bisa meroket nilainya dibanding kambing biasa.

Di sisi lain, kontes juga menjadi mekanisme seleksi bibit unggul: para peternak bisa ‘mengukur’ genetik kambing mereka dengan kambing dari daerah lain, lalu memanfaatkan kambing terbaik sebagai induk bibit. MAPEC melihat ini sebagai cara strategis untuk memperkuat kualitas genetik dan meningkatkan nilai jual kambing PE Kaligesing dalam jangka panjang.

Dukungan Pemerintah dan Komunitas Lokal

Pemerintah beberapa daerah juga menunjukkan dukungan kuat terhadap pengembangan kambing Kaligesing sebagai komoditas ekonomi. Misalnya, Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas Pertanian dan organisasi peternak lokal menyelenggarakan kontes dan program pengembangan kambing PE sebagai bagian dari strategi ekonomi lokal.

Kolaborasi antara pemerintah lokal dan MAPEC memperlihatkan bahwa peternakan kambing PE Kaligesing tidak hanya menjadi hobi peternak, tetapi juga bagian dari agenda pembangunan ekonomi berbasis genetik ternak unggul.

Kenyataan Bisnis: Bukan Sekadar Hobi, Tapi Investasi

Melalui kombinasi pendapatan dari susu, daging, dan bibit ditambah potensi kenaikan nilai lewat kontes MAPEC berhasil membuktikan bahwa ternak kambing PE Kaligesing adalah investasi nyata, bukan sekedar hobi. Sementara banyak orang menyangka peternakan kambing hanyalah usaha kecil, kenyataannya bisnis ini dapat menghasilkan return besar jika dilakukan secara profesional.

Studi dan data akademik mendukung pandangan ini: manajemen modern, pakan berkualitas, dan perhatian pada genetik bisa menjadikan peternakan kambing PE sebagai usaha ekonomis berkelanjutan.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Tentu saja, menjalankan peternakan kambing PE Kaligesing sebagai bisnis skala besar tidak tanpa tantangan. Peternak harus memperhatikan manajemen kandang, sanitasi, kesehatan hewan, serta sistem pemeliharaan yang konsisten agar produksi susu tetap optimal.

Namun, dengan dukungan komunitas seperti MAPEC, stakeholder lokal, dan penyelenggaraan kontes nasional secara reguler, potensi ekonomi dari sektor ini semakin nyata. MAPEC terus mendorong agar semakin banyak peternak berhati-hati memilih bibit unggul dan memperbaiki manajemen pemeliharaan.