Gudang Narasi

Gudang Narasi Indonesia

Kim Jong Un Tinjau Pembangunan Rumah Kaca Sinuiju

Kim Jong Un Tinjau Pembangunan Rumah Kaca Sinuiju

GUDANG NARASI – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, kembali melakukan inspeksi ke lokasi pembangunan Sinuiju Combined Greenhouse Farm di kota tepi sungai perbatasan tengah laut hingga daratan China. Kunjungan dilakukan pada 26 November 2025, menurut laporan resmi dari media negara.

Proyek rumah kaca (greenhouse) ini telah memasuki tahap akhir konstruksi menurut laporan, pekerjaan telah mencapai sekitar 97 persen. Kim Jong Un hadir bersama sejumlah pejabat tinggi partai dan militer, termasuk sekretaris dari komite pusat partai dan petugas dari angkatan bersenjata serta satuan pemuda brigade, sebagai bagian dari “guidance on‑site.”

Proyek greenhouse di Sinuiju ini pertama kali diluncurkan melalui upacara peletakan batu pertama pada 10 Februari 2025. Dalam peresmian tersebut disebutkan bahwa proyek mencakup lahan seluas sekitar 450 hektar, dan juga akan menyertakan sebuah pusat riset ilmu sayuran (vegetable science research centre).

Lokasi proyek berada di kawasan pulau/islet di dekat sungai Amnok (Yalu River), wilayah yang tahun lalu terdampak banjir besar sehingga pembangunan ini bagian dari upaya rekonstruksi dan modernisasi.

Temuan dan Penekanan Kim Jong Un saat Tinjauan

Dalam kunjungan terbarunya, Kim Jong Un melakukan peninjauan langsung ke berbagai bagian penting proyek, termasuk rumah kaca, sistem irigasi dan drainase, bangunan umum seperti pusat riset, layanan publik, hingga perumahan untuk pekerja dan fasilitas layanan sosial.

Menurut pernyataan yang dikutip KCNA, Kim menyebut bahwa lokasi yang sebelumnya dianggap “tanah tandus (barren land)” kini telah berubah menjadi “pulau emas (golden islet)” dengan potensi besar untuk memimpin pembangunan regional dan meningkatkan taraf hidup material serta budaya masyarakat lokal.

Kim juga menjelaskan bahwa proyek ini bukan semata soal pertanian melainkan bagian dari program membentuk “generasi muda patriotik” melalui mobilisasi pemuda dan militer untuk pembangunan. Menurutnya, proyek ini juga memiliki fungsi ideologis dan politik: memperkuat loyalitas dan komitmen terhadap kepemimpinannya.

Lebih jauh, pemerintah Korea Utara tampaknya berniat menekankan proyek ini sebagai pencapaian utama sebelum kongres partai besar berikutnya. Keberhasilan penyelesaian greenhouse farm ini kemungkinan akan ditampilkan sebagai bukti sukses pemerintahan di bidang pembangunan regional.

Potensi Ekonomi & Ketahanan Pangan

Greenhouse skala besar dapat memungkinkan produksi pangan secara intensif dan terkontrol, yang penting terutama di kawasan perbatasan dan area terdampak banjir. Keberadaan pusat riset sayuran menunjukkan upaya memperkenalkan teknik pertanian modern, riset varietas, dan produksi stabil hal ini bisa meningkatkan pasokan pangan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor.

Pembangunan Regional & Perbaikan Kehidupan Warga

Transformasi “pulau tandus” menjadi jaringan kawasan pertanian + fasilitas perumahan + layanan sosial bisa menjadi katalis bagi revitalisasi wilayah perbatasan. Pekerjaan konstruksi, fasilitas pendukung, layanan sosial semuanya bisa mendongkrak kualitas hidup warga: dari pekerjaan, akses pangan, hingga infrastruktur umum.

Mobilisasi Sosial & Ideologi

Proyek ini juga memiliki dimensi politik: dengan melibatkan militer, pemuda, dan aktivis dalam pembangunan, pemerintahan mencoba memperkuat semangat kolektivisme, loyalitas terhadap negara dan pemimpinnya, serta mendidik generasi muda sebagai bagian dari proyek “rejuvenasi nasional.”

Strategi Politik Menjelang Kongres Partai

Kunjungan rutin Kim Jong Un ke lokasi konstruksi hampir setiap bulan sejak Agustus serta percepatan penyelesaian menunjukkan bahwa proyek ini dijadikan proyek prioritas dan simbolik, mungkin untuk dipamerkan sebagai keberhasilan sebelum kongres partai besar berikutnya. Hal ini menegaskan bagaimana proyek infrastruktur dan ekonomi dipadukan dengan agenda politik di Korea Utara.