Gudang Narasi

Gudang Narasi Indonesia

Derby Milik Milan! Inter Tumbang 1-0, Maignan Gagalkan Penalti Krusial

Derby Milik Milan! Inter Tumbang 1-0, Maignan Gagalkan Penalti Krusial

GUDANG NARASI – AC Milan berhasil memenangkan Derby della Madonnina yang panas dan penuh drama di pekan ke-12 Serie A 2025/2026. Menghadapi rival sekota, Inter Milan, di Stadion Giuseppe Meazza (San Siro), I Rossoneri menang tipis 1-0. Kemenangan ini didapatkan berkat gol tunggal brilian dari Christian Pulisic dan performa heroik di bawah mistar gawang oleh sang kiper, Mike Maignan, yang sukses menepis tendangan penalti krusial.

Pertandingan yang berlangsung pada Senin dini hari WIB (24/11/2025) ini tidak hanya mempertaruhkan gengsi kota Milan, tetapi juga memengaruhi perburuan Scudetto. Sebelum kick-off, kedua tim hanya terpisah dua poin di papan atas klasemen, menjadikan laga ini bernilai enam poin.

Babak Pertama: Gol Kilat dan Perang Lini Tengah

Kedua tim langsung tampil menyerang sejak peluit dibunyikan, memperlihatkan intensitas tinggi khas derby. Inter, sebagai tuan rumah, lebih banyak menguasai bola di awal, namun Milan-lah yang berhasil mencuri keunggulan lebih dulu.

Pada menit ke-18, Christian Pulisic menunjukkan kelasnya sebagai penentu. Menerima umpan terobosan cerdas dari Tijjani Reijnders di sisi kanan, winger asal Amerika Serikat itu melepaskan tendangan melengkung akurat yang gagal dijangkau oleh kiper Inter, Yann Sommer. Gol indah tersebut membawa Milan unggul 1-0.

Tertinggal satu gol, Inter meningkatkan tekanan. Hakan Çalhanoğlu dan Nicolò Barella bergantian melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, tetapi pertahanan Milan yang dikomandoi Fikayo Tomori dan Malick Thiaw tampil disiplin. Hingga jeda, skor 1-0 untuk keunggulan Milan tetap bertahan, dengan Inter gagal mencatatkan tembakan tepat sasaran yang benar-benar mengancam.

Babak Kedua: Drama Penalti dan Kehebatan Maignan

Memasuki babak kedua, Simone Inzaghi memasukkan amunisi baru di lini serang Inter untuk mencari gol penyama kedudukan. Serangan Nerazzurri pun semakin gencar, menghasilkan serangkaian peluang dan puncaknya adalah momen paling dramatis dalam pertandingan ini.

Pada menit ke-65, wasit menunjuk titik putih setelah Denzel Dumfries dilanggar secara kontroversial di kotak terlarang oleh Theo Hernández. Hakan Çalhanoğlu, mantan pemain Milan yang kini membela Inter, maju sebagai algojo.

Seluruh San Siro menahan napas. Çalhanoğlu melepaskan tembakan keras ke sisi kanan gawang, namun Mike Maignan bereaksi fantastis. Kiper asal Prancis itu melompat dengan sigap dan berhasil menepis bola, membatalkan potensi gol penalti yang hampir pasti menyamakan kedudukan. Penyelamatan gemilang Maignan ini sontak disambut sorakan gembira dari sektor pendukung Milan.

Penyelamatan tersebut menjadi titik balik mental bagi kedua tim. Inter tampak frustrasi setelah peluang emas terbuang, sementara Milan semakin termotivasi untuk mempertahankan keunggulan. Maignan kembali melakukan penyelamatan vital pada menit ke-75, menepis sundulan keras Lautaro Martínez dari jarak dekat.

Di sisa waktu pertandingan, Milan bertahan dengan solid dan mencoba melakukan serangan balik cepat melalui Rafael Leão. Meskipun tempo permainan tetap tinggi dan fisik, tidak ada gol tambahan yang tercipta. Skor akhir 1-0 untuk AC Milan.

Implikasi dan Pahlawan Sejati

Kemenangan ini bukan hanya sekadar tiga poin bagi AC Milan, tetapi juga kemenangan emosional yang signifikan atas rival abadi mereka. Tambahan tiga poin membuat I Rossoneri melompati Inter Milan di klasemen sementara Serie A, menempatkan mereka di posisi teratas, setidaknya untuk sementara waktu, dalam persaingan ketat menuju Scudetto musim ini.

Christian Pulisic, dengan golnya yang memecah kebuntuan, dinobatkan sebagai man of the match. Namun, apresiasi tertinggi diberikan kepada Mike Maignan. Penyelamatan penaltinya terhadap Çalhanoğlu di pertengahan babak kedua adalah momen penentu yang menjaga momentum dan moral tim, memastikan Milan keluar sebagai pemenang di Derby della Madonnina kali ini.

Bagi Inter, kekalahan ini adalah pil pahit. Mereka mendominasi penguasaan bola (58%) dan jumlah tembakan (15), tetapi ketidakmampuan mereka memanfaatkan peluang, terutama dari titik putih, membuat mereka harus rela kehilangan posisi puncak. Pelatih Simone Inzaghi kini memiliki pekerjaan rumah besar untuk mengembalikan efektivitas lini serang timnya jelang jadwal padat di akhir tahun.