Gudang Narasi

Gudang Narasi Indonesia

16 Orang Penjarah Minimarket Sibolga Ditangkap Polisi

16 Orang Penjarah Minimarket Sibolga Ditangkap Polisi

GUDANG NARASI – Kepolisian Resor Sibolga mengamankan 16 orang yang diduga terlibat dalam aksi penjarahan di sejumlah minimarket di Kota Sibolga, Sumatera Utara. Penangkapan ini merupakan tindak lanjut atas insiden yang terjadi pada Sabtu (29/11/2025), di mana sedikitnya tujuh gerai minimarket di Sibolga menjadi sasaran penjarahan oleh warga yang terdampak parah oleh bencana banjir bandang yang melanda wilayah tersebut beberapa waktu lalu.

Aksi penjarahan yang sempat viral di media sosial ini diduga kuat dipicu oleh krisis pangan dan keterlambatan distribusi bantuan logistik bagi korban bencana. Banyak warga yang nekat melakukan tindakan tersebut karena kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok, terutama makanan dan minuman, setelah rumah mereka terendam atau rusak akibat banjir. Pihak kepolisian menyebutkan bahwa ke-16 orang yang ditangkap merupakan korban bencana alam yang mengalami krisis pangan. Sebagian besar dari terduga pelaku penjarahan ini bahkan berusia di bawah 20 tahun. Barang-barang yang diambil umumnya adalah kebutuhan dasar sehari-hari seperti makanan ringan, air mineral, sosis, gula, susu, sabun, dan pasta gigi.

Diduga, penjarahan itu dilakukan para korban longsor dan banjir yang belum mendapatkan bantuan.

Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani mengatakan 16 orang yang diamankan yakni MHH (20), SS (24), AZ (27), ZR (24), OFH (18), ART (19), DH (20), ISS (18), A (18), MS (18), BA (18), ER (21), DAM (18), ABS (18), D (18) dan BNH (17).

“Mereka karena mengambil sejumlah barang, mulai dari minuman kemasan, sosis, gula, sabun, hingga makanan ringan,” kata Siti, Senin (1/12).

Siti menyebutkan penjarahan itu terjadi di beberapa mini market antara lain tiga gerai Indomaret di Jalan Sisingamangaraja (depan SPBU Kebun Jambu), Jalan Suprapto, hingga Indomaret Jalan Sibolga-Barus.

“Kemudian di Alfamidi Jalan Sisingamangaraja, dan tiga gerai Alfamart di Jalan Imam Bonjol, Jalan Suprapto dan Alfamart Jalan Merpati,” terangnya.

Puluhan warga diduga korban banjir dan longsor melakukan penjarahan di sejumlah minimarket di Kota Sibolga. Tak hanya itu, Gudang Bulog juga tak luput dari penjarahan pada Sabtu (29/11) sore.

Penyelidikan dan Himbauan Aparat

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sibolga membenarkan adanya penangkapan ini. Meskipun memahami situasi darurat yang dialami masyarakat, aparat kepolisian tetap bertindak tegas untuk mencegah meluasnya tindakan anarkis dan penjarahan massal. Terdapat kekhawatiran bahwa situasi ini dapat memicu peningkatan angka kriminalitas jika tidak segera ditangani. Penjarahan dilaporkan terjadi di beberapa gerai minimarket seperti Indomaret dan Alfamidi di sejumlah jalan utama Sibolga.

Meskipun demikian, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) telah meminta pihak kepolisian untuk bersikap bijaksana dalam menangani kasus ini, mengingat motivasi para pelaku didorong oleh kebutuhan mendesak pascabencana. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyatakan keyakinannya bahwa penjarahan ini bukan didorong oleh niat jahat, melainkan karena kondisi darurat.

Fokus pada Distribusi Bantuan

Menyikapi insiden ini, pihak berwenang menegaskan bahwa Pemerintah, bersama TNI dan Polri, sedang berupaya maksimal untuk mempercepat dan meratakan distribusi bantuan logistik ke titik-titik pengungsian dan lokasi terdampak. Keterlambatan bantuan logistik diakui sebagai salah satu faktor yang mendorong warga bertindak di luar hukum.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas. Aparat gabungan TNI/Polri kini memperketat pengamanan di wilayah yang terdampak untuk memastikan ketertiban dan mencegah terulangnya kejadian serupa. Prioritas utama saat ini adalah pemulihan kondisi pascabencana dan memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dengan baik untuk meredam potensi konflik sosial lebih lanjut.