Gudang Narasi

Gudang Narasi Indonesia

Masyarakat Terdampak Erupsi Semeru Terima Bantuan Logistik dan Pakaian

Masyarakat Terdampak Erupsi Semeru Terima Bantuan Logistik dan Pakaian

GUDANG NARASI – Pertamina Patra Niaga (PPN) melalui Regional Jatimbalinus dan Fuel Terminal Malang menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi ratusan masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Bantuan ini diberikan sebagai respons cepat pasca erupsi yang kembali melanda wilayah Lumajang. Penyaluran dilakukan secara bertahap di sejumlah posko pengungsian, seperti SMPN 2 Pronojiwo dan Kantor Kecamatan Pronojiwo.

Adapun bantuan yang diberikan mencakup 100 paket makanan, serta ratusan paket logistik dan pakaian layak pakai untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di masa tanggap darurat. Pertamina Patra Niaga bersama Pemerintah Desa Pronojiwo mendistribusikan bantuan ke berbagai titik pengungsian agar bantuan dapat menjangkau kelompok masyarakat yang paling membutuhkan.

Respons Cepat Pasca Erupsi

Erupsi Gunung Semeru, yang kembali mengguncang wilayah Lumajang, memicu kondisi darurat bagi penduduk lokal. Sebagai respon cepat, PPN segera mengerahkan bantuan ke titik-titik pengungsian. Menurut laporan tvOnenews, penyaluran dilakukan di posko-posko pengungsian seperti SMPN 2 Pronojiwo dan Kantor Kecamatan Pronojiwo.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menyatakan bahwa paket bantuan mencakup 100 paket makanan siap saji, ratusan paket logistik, serta pakaian layak pakai untuk memenuhi kebutuhan dasar warga. Dia menekankan bahwa kolaborasi dengan pemerintah desa Pronojiwo dan relawan sangat penting agar distribusi dapat menjangkau kelompok paling rentan.

Sementara itu, Ahad Rahedi, Area Manager Komunikasi, Humas & CSR PPN Regional Jatimbalinus, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak: “kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, relawan, serta pemangku kepentingan agar penanganan dapat berjalan optimal.”

Distribusi ke Posko Pengungsian

Bantuan PPN saat ini fokus disalurkan ke titik pengungsian yang menjadi tempat sementara warga Semeru mengungsi. Desa Pronojiwo, yang paling terdampak, memiliki beberapa pos pengungsian utama di fasilitas sekolah dan kantor kecamatan. Relawan lokal juga dilibatkan dalam pendistribusian, sehingga penyaluran tidak hanya cepat tetapi juga tepat sasaran.

Kolaborasi semacam ini dinilai sangat strategis. PPN bersama pemda dan relawan membuat rantai suplai darurat yang fleksibel, mampu menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan di lapangan. Karena setelah erupsi, kebutuhan warga bisa berubah dengan cepat dari makanan dan pakaian, hingga kebutuhan kebersihan, perlengkapan tidur, dan obat-obatan.

Peran Berbagai Pihak dalam Upaya Kemanusiaan

Bantuan dari PPN bukan satu-satunya aliran dukungan yang masuk. Berbagai organisasi dan institusi ikut serta memperkuat upaya penanganan dampak Semeru:

  • PMI (Palang Merah Indonesia) mengirimkan bantuan logistik berupa 200 hygiene kit, 500 selimut, dan 1.000 sarung.
  • BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) turut aktif dalam manajemen logistik, penataan gudang di pos-pos pengungsian, dan pemetaan udara melalui drone. Mereka melaporkan bahwa bantuan non-pangan sudah mencakup matras 300 lembar, terpal 300 lembar, selimut 300 lembar, masker medis, dan alat kebersihan.
  • BMH (Baitul Maal Hidayatullah) mengerahkan relawan untuk membantu warga membersihkan material erupsi seperti abu, lumpur, dan puing dari rumah warga di Dusun Gumukmas, Desa Supit Urang.
  • PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) juga memberikan bantuan kebutuhan pokok dan perlengkapan darurat melalui posko pengungsi di Kantor Kecamatan Pronojiwo.
  • Polda Jawa Timur turut menyalurkan bantuan logistik, termasuk beras, selimut, pakaian, dan perlengkapan bayi, melalui enam truk bantuan yang dikirim ke pengungsi.

Kondisi Lapangan dan Tanggap Darurat

BNPB melaporkan kondisi darurat masih berjalan. Hingga 23 November 2025, mereka mencatat ada ratusan jiwa mengungsi di beberapa titik, seperti SMP 02 Pronojiwo (307 jiwa) dan SDN 04 Supiturang (221 jiwa). Selain itu, terdapat kerusakan material signifikan: 21 unit rumah rusak berat, satu fasilitas kesehatan dan satu gardu PLN rusak, dan sekitar 204,63 hektar lahan pertanian terdampak.

Dalam aspek manajemen logistik, BNPB bekerja sama dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk menyusun gudang bantuan di pos-pos pengungsi dan memastikan pendistribusian berjalan sesuai prioritas. Selain itu, pemetaan wilayah terdampak terus dilakukan melalui drone untuk mengidentifikasi area yang sangat butuh bantuan, serta memonitor potensi bahaya susulan seperti aliran lahar hujan.

Komitmen Jangka Panjang

PPN menegaskan bahwa bantuan tidak hanya bersifat sekali, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang untuk pemulihan pasca-bencana. Roberth MV Dumatubun menyatakan bahwa perusahaan akan terus memberikan dukungan sosial selama fase pemulihan, bekerja sama dengan pemda dan relawan untuk memantau kebutuhan warga di lapangan.

Sementara itu, BNPB juga berada dalam tahap penilaian dampak jangka menengah dan panjang. Mereka akan terus bekerja bersama DPR Komisi VIII, pemerintah kabupaten, dan berbagai lembaga kemanusiaan untuk memastikan alokasi logistik dan rekonstruksi dapat diteruskan setelah fase tanggap darurat selesai.

Tantangan dan Harapan

Walaupun bantuan mengalir, tantangan di lapangan masih cukup besar. Kondisi pengungsian yang padat, risiko bahaya susulan dari aktivitas vulkanik, serta kerusakan infrastruktur menuntut respons cepat dan fleksibel. Relawan seperti BMH sangat penting untuk membantu warga tak hanya dari segi material, tetapi juga dukungan moral dan keamanan psikologis di tengah trauma bencana.

Lebih jauh, koordinasi antarpihak seperti PPN, pemerintah daerah, PMI, BNPB, dan kelompok relawan menjadi kunci agar bantuan tidak tumpang tindih dan benar-benar menjangkau mereka yang paling rentan. Kolaborasi semacam ini juga membuka jalan bagi pemulihan jangka panjang yang lebih berkelanjutan.

Pesan dari Para Pihak

  • PPN menyampaikan harapan bahwa paket bantuan ini meringankan beban warga dan mempercepat penanganan darurat.
  • BNPB meminta masyarakat tetap waspada dan disiplin mengikuti arahan evakuasi, mengingat potensi erupsi masih bisa berubah.
  • Dari sisi relawan, BMH menekankan pentingnya gotong royong dan solidaritas untuk membangun kembali kehidupan masyarakat pasca-bencana.